Guru Vicki Richardson, seorang pendidik berpengalaman dari Australia, telah menemukan petualangan pendidikan yang mengesankan saat mengajar di Indonesia. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan detik.com, beliau berbagi cerita tentang pengalamannya mengajar di Indonesia dan mengungkap perbedaan yang menarik antara sistem pendidikan di Indonesia dan Australia.
Sebagai seorang guru yang telah mengajar di berbagai negara, Richardson merasa tertarik untuk menjelajahi dunia pendidikan yang berbeda. Ia memutuskan untuk mengambil tantangan di Indonesia dan membawa pengalaman internasionalnya ke ruang kelas di sini.
Baca Juga: Merdeka Mengajar: Pengertian, Tujuan, dan Cara Akses Platformnya
Dalam perbincangan dengan detik.com, Richardson menyoroti beberapa perbedaan kunci antara mengajar di Indonesia dan di Australia. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah ukuran kelas. Di Australia, rata-rata kelas hanya memiliki sekitar 25-30 siswa, sementara di Indonesia, angka itu bisa mencapai dua kali lipat atau lebih. Richardson mengungkapkan bahwa tantangan mengelola kelas yang besar ini membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam perencanaan pembelajaran dan interaksi dengan siswa.
Richardson berkata, “Mengelola kelas yang besar di Indonesia membutuhkan kreativitas dan fleksibilitas. Saya belajar untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, memfasilitasi interaksi yang aktif, dan memanfaatkan kolaborasi antar siswa. Meskipun tantangannya besar, melihat antusiasme dan semangat siswa-siswi di sini sangat memotivasi saya.”
Selain itu, Richardson juga menyoroti perbedaan dalam metode pembelajaran yang digunakan di kedua negara tersebut. Ia mengungkapkan bahwa di Australia, pendekatan pendidikan lebih fokus pada pembelajaran aktif, partisipatif, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Di Indonesia, pendekatan tersebut juga diadopsi, namun masih terdapat beberapa tantangan dalam menerapkannya secara konsisten di setiap kelas. Richardson berbagi pengalamannya dalam mengatasi tantangan ini dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan mendorong partisipasi aktif dari para siswa.
Baca Juga: Apa Itu Program Guru Belajar yang Digagas Kemdikbud?
Selama waktu mengajar di Indonesia, Richardson juga menemukan kehangatan dan keramahan masyarakat serta keinginan yang besar untuk belajar. Ia terkesan dengan semangat siswa-siswi yang bersemangat dalam menimba ilmu dan mengatasi rintangan-rintangan yang mereka hadapi dalam pendidikan. Richardson menegaskan pentingnya motivasi dan dedikasi dalam meraih keberhasilan akademik.
Dalam akhir wawancara, Guru Vicki Richardson berbagi pandangannya tentang pentingnya pertukaran budaya dan pengalaman dalam pendidikan. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam memperkaya pendidikan di Indonesia dan melihat siswa-siswanya tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berpotensi.
Pengalaman mengajar Guru Vicki Richardson di Indonesia menjadi sebuah cerita yang menginspirasi. Hal itu menunjukkan pentingnya pembelajaran lintas budaya dan adopsi metode pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, pendidik dari berbagai negara dapat saling belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan secara global.