Perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13, Orang Tua Harus Tahu!

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K13 yang sudah diterapkan kurang lebih 10 tahun mungkin menjadi pertanyaan yang ada di benak orang tua. Apalagi pergantian kurikulum ini akan mempengaruhi gaya belajar siswa dan tentu saja hasilnya.

Merdeka seperti apa yang dimaksud? Apakah target pembelajaran tetap tercapai? Seberapa besar peran orang tua diharapkan dalam mendampingi anak-anak belajar? Masih banyak pertanyaan lain tentang Kurikulum Merdeka yang mungkin bisa terjawab jika Anda mengetahui apa dan bagaimana sebenarnya sistem yang digagas Nadiem Makarim tersebut.

Baca Juga: Kalender Pendidikan 2023-2024: Jadwal Libur dan Masuk Sekolah

Pengertian Kurikulum Merdeka dan K13

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kurikulum 2013 atau K13 yang mengambil nama berdasarkan tahun penerapannya pertama kali. Tujuan pembelajaran dengan konsep K13 menyeimbangkan sikap sosial, spritual, pengetahuan, dan keterapilan hingga siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun masih berorientasi pada kompetensi kognitif, nilai siswa sudah tidak lagi dalam bentuk angka. Guru menuliskan simbol-simbol dan deskripsi tentang kemampuan siswa. Dalam penerapannya, siswa sekolah dasar (SD) tidak lagi mengenal mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan seterusnya.

Harapannya siswa mempunyai pemahaman, semua pelajaran saling berhubungan dan mengetahui langsung manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Di dalamnya tetap ada urutan pembelajaran dan target atau indikator pencapaian.

Pada prakteknya, saat ujian tetap ada pemilahan setiap pelajaran. Dalam kondisi tertentu, penilaian akhir tetap harus dikonversi dalam bentuk angka.

Untuk menyempurnakan pembelajaran dan mengikuti perkembangan zaman, lahir Kurikulum Merdeka. Penerapannya sudah dimulai sejak tahun ajaran 2022/2023 tetapi belum semua sekolah. 

Kurikulum Merdeka, sesuai dengan namanya, membebaskan guru untuk memilih konten dan materi sesuai kebutuhan siswa. Pembelajaran intrakurikuler juga lebih beragam sehingga satu materi dapat dioptimalkan dan peserta didik memilki waktu cukup untuk memahaminya.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13 akan Anda ketahui lebih terperinci dalam bagian artikel selanjutnya.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13

Jika melihat secara menyeluruh kedua kurikulum, perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13 dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Tujuan dan Fokus

Kurikulum Merdeka bertujuan memperkuat karakter siswa sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut diimpelemntasikan dengan pelajaran Pendidikan Pancasila sebagai fokus dengan rapor tersendiri.

Sementara itu, K13 ingin meningkatkan kualitas pendidikan dengan memotivasi siswa untuk mempunyai kemampuan di berbagai bidang.

2. Pendekatan

Sesuai dengan tujuannya Kurikulum Merdeka melakukan pendekatan karakter dalam pembelajaran. Guru menyusun materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Nantinya, tidak ada lagi ujian dengan materi hampir seragam di satu jenjang pendidikan karena satu sekolah dengan lainnya mungkin menerima materi pelajaran yang berbeda di waktu sama.

Kurikulum 2013 memfokuskan pada kompetensi peserta didik. Arahannya lebih banyak pada akademik meskipun tidak meninggalkan aspek nonakademik.

3. Kelas

Orientasi Kurikulum Merdeka adalah peserta didik SD. Mereka yang saat ini berada di kelas 1 sampai 6 paling merasakan perubahannya. Siswa SMP dan SMA tidak merasakan perubahan besar-besaran yang terjadi, kecuali adanya Pendidikan Pancasila.

Di lain sisi, K13 memfokuskan kompetensi di semua jenjang pendidikan dasar SD sampai SMA.

4. Materi Pelajaran

Harus diakui, K13 mengatur pembelajaran lebih lengkap dan terstruktur. Ada materi apa saja yang dapat diajarkan kepada peserta didik dan tujuan yang akan dicapai. Guru tinggal mengikuti petunjuk pelaksanaan yang dibuat.

Kurikulum Merdeka tidak mengatur secara detil pembelajaran. Di dalamnya hanya mencantumkan pelajran dan target secara garis besar. Di lapangan, guru harus menggali kebutuhan siswa. Sosok garda terdepan pendidikan dasar tersebut harus kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi.

5. Penilaian

Kurikulum Merdeka kembali menggunakan angka-angka dalam penilaian tetapi melibatkan kemampuan nonakademik. Siswa tidak diharuskan mengejar ketuntasan minimal tertentu.

K13 menggunakan huruf dan deskripsi dalam penilaian tetapi lebih banyak berfokus pada kemampuan akademik siswa. Peserta didik yang kemampuannya akademiknya rendah sering tersingkirkan.

6, Pelaksanaan

Perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13 secara keseluruhan terletak di pelaksanaannya di sekolah. 

Kurikulum terbaru lebih fleksibel. Guru tidak lagi dikejar dalam menyelesaikan materi dalam kurun waktu tertentu. Berbeda dengan K13 yang terstruktur, di mana ada kewajiban menyelesaikan pelajaran dengan tenggat waktu.

Demikian perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K13. Harapannya, pergantian sistem pendidikan dasar ini dapat sesuai yang diharapkan, melahirkan peserta didik dengan kemampuan lebih baik, mengikuti perkembangan zaman, dan dapat lebih bersaing di dunia internasional. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *