5 Tipe Kecerdasan Berdasarkan Sidik Jari, Yuk, Kenali Cirinya!

Sebelumnya, menentukan kecerdasan melalui tes intelegent quotient sangat dikenal. Tes ini menjadi acuan berbagai lembaga pendidikan, orang tua, dan institusi. Namun, kini ada penentuan yang diyakini lebih akurat, yakni dengan sidik jari.

Meskipun harga tesnya masih dinilai mahal oleh sebagian besar orang, banyak yang beralih ke penentuan ini karena dinilai lebih tepat dan luas.

Tes menentukan tipe kecerdasan dengan memindai sidik jari dan mengetahui bentuk otak. Dari sana diketahui kecenderungan, minat, bakat, dan karakter Anda berdasarkan garis keturunan.

5 Tipe Kecerdasan Berdasarkan Tes Sidik Jari

Tidak mudah menentukan tipe kecerdasan dengan sidik jari. Anda benar-benar harus melakukan tes terlebih dahulu dan seorang ahli akan menjabarkannya.

Namun, secara sepintas mungkin Anda dapat mengetahui minat, bakat, dan karakter dengan mengetahui masing-masing tipe kecerdasan di bawah ini.

1. Sensing

Belahan otak dominan orang sensing adalah limbic kiri. Dengan demikian, dalam mempertimbangkan sesuatu mereka lebih cenderung menggunakan panca indera alias apa yang dirasa, didengar, dan dilihat sekaligus.

Orang dengan kecerdasan sensing sedikit mempunyai daya imajinasi. Mereka lebih realistis dan praktis. Pekerjaan dan hobi yang digeluti jauh dari kreativitas. 

2. Thinking

Bersebelahan dengan sensing, neocortex kiri merupakan otak dominan yang dimiliki orang tipe thinking. 

Akibatnya mereka lebih rasional dan objektif dalam mempertimbangkan sesuatu hingga memutuskannya. Tidak hanya panca indera, mereka akan menggunakan akal pikirannya juga.

Namun, mereka juga tidak mempunyai daya imajinatif besar. Orang dengan tipe ini termasuk pemikir. Hal-hal kecil hingga besar akan mereka pikirkan sehingga hidupnya kurang santai.

3. Intuiting

Otak Intuiting berseberangan dengan thingking. Mereka yang berkarakter ini mempunyai belahan otak neocortex kanan lebih dominan. 

Sesuai dengan namanya, instuisi lebih menguasai orang-orang di sini daripada panca indera dan akal pikiran dalam memutuskan sesuatu. Mereka lebih teoritis dan mengikuti konsep, bukan fakta yang ada di lapangann. Meskipun demikian, pertimbangan mereka akan jauh ke masa depan.

4. Feeling

Feeling merupakan sifat dan karakter yang berlawanan dengan thingking. 

Orang-orang yang berdasarkan tes sidik jari termasuk ke dalam jenis feeling mempunyai belahan otak dominan limbic kanan. Segala sesuatu mereka pikirkan berdasarkan hati dan seringkali subjektif dan tidak rasional. Pertimbangan perasaan menjadri perhatian. Namun, daya imajinasinya tinggi. Mereka disukai banyak orang karena mempunyai banyak rasa empati dan simpati.

Kekurangan orang dengan tipe feeling adalah mudah emosional. Mereka kurang menguasai segala sesuatu yang menjadi kelebihan tipe thingking.

Seniman termasuk dalam kategori orang dengan kecerdasan  feeling.

5. Insting

Terakhir, ada orang yang otak tengahnya lebih mendominasi. Tipe kercerdasan orang tersebut dikenal sebagai insting.

Lebih jauh dari orang feeling, kepribadian insting lebih didominasi oleh naluri atau firasat. Mereka spontanitas dan jarang mempertimbangkan tindakannya secara khusus.

Respons cepat insting sering kali membantu di saat-saat genting. Akan tetapi, keputusan tanpa fakta sering subjektif dan berakhir fatal. Insting tergolong serba bisa tetapi tidak ahli dalam satu bidang tertentu. Ini yang diandalkan orang-orang sekitarnya. 

Secara keseluruhan, mengetahui kecerdasan, minat, dan bakat melalui tes ini sangat bagus, khususnya untuk anak. Anda dapat dengan mudah mengarahkan kemampuan mereka di masa depan serta mengasahnya. 

Yang pasti tidak ada orang yang sempurna. Tes sidik jari menunjukkan hal tersebut. Sebagai orang tua, Anda harus berlapang dada apapun kemampuan dan minat yang dimiliki anak sehingga dapat mengarahkan kepada jalan dan tujuan positif. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *