Pendidikan Pancasila menjadi pembeda yang paling mendapat sorotan di Kurikulum Merdeka. Mata pelajaran yang sejatinya berisi materi sama dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Kurikulum 2013 ini diharapkan sampai ke peserta didik dengan cara yang menyenangkan.
Pendidikan karakter bangsa yang semula identik dengan hafalan, seperti sila Pancasila, sejarah, dan tokoh-tokoh bangsa dinilai tidak relevan lagi karena tidak mencapai tujuanya. Peserta didik hanya mendapatkan pengetahuan tanpa dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi pelajaran ini juga sering kali disampaikan oleh guru-guru dengan hanya membacakan teks dari buku. Siswa mudah sekali bosan dan memandang remeh pelajaran.
Baca Juga: Perbedaan Kurikulum Merdeka dan K13, Orang Tua Harus Tahu!
Apa Itu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di bawah pimpinan Nadiem Makarim berudaha mengubah citra pelajaran Pendidikan Pancasila. Hal tersebut sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka yang mengedepankan kreativitas dan inovasi dari pendidik sebagai garda paling depan pendidikan di sekolah.
Pelajaran dibuat menyenangkan bagi siswa. Mereka pun dapat langsung merasakannya sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
Khusus untuk pelajaran yang pernah bernama Pendidikan Moral Pancasila di era pemerintahan Orde Baru, targetnya adalah membentuk profil Pelajar Pancasila dengan ciri sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebhinekaan global
3. Bergotong-royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Proyek penguatan profil Pelajar Pancasila dalam materi pelajaran merupakan salah satu upaya Kemendikbudristek untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pelajaran berbasis proyek akan mendekatkan materi dengan kehidupan sehari-hari dan tidak membosankan.
Untuk itu, Kemendikbudristek telah menetapkan tujuh tema pilihan dan dua tema wajib. Semuanya berlaku untuk siswa dari SD, SMP, SMA/SMK.
Siswa bersama guru akan mengerjakan proyek selama satu tahun ajaran, dengan mempertimbangkan empat hal:
– Tahapan kesiapan sekolah dan guru dalam menjalankan proyek yang dipilih.
– Penyesuaian proyek penguatan profil pelajar dengan kalender belajar nasional, perayaan nasional, dan perayaan internasional.
– Isu dan topik yang sedang dengan keterkaitannya pada tema.
– Tema berbeda setiap tahun ajaran dan dapat mengulang siklusnya jika sudah selesai.
9 Tema Proyek pada Pendidikan Pancasila dan Contoh Kegiatannya
Berikut 9 tema proyek penguatan profil peajar pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan contoh kegiatan yang dapat dilakukan.
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman siswa terhadap dampak aktivitas manusia, baik jangka panjang maupun pendek, negatif dan positif. Harapannya siswa dapat bersikap dan berperilaku ramah lingkungannn.
Contoh kegiatan pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan, antara lain:
– Membiasakan memilah sampah dan membuangnya sesuai tempat yang disediakan
– Membiasakan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, bukan jenis junk food.
2. Kreativitas Lokal
Siswa dapat mengetahui budaya yang ada di daerah sekitar untuk mengatasi krisis identitas akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan:
– Memberikan siswa tugas untuk mengeksplorasi sejara detil kebudayaan dan kebiasaan masyarakat setempat.
– Mengadakan pentas budaya kearifan lokal.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Pada tema ini, siswa diharapkan dapat belajar berdialog dan saling menghormati di antara keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat. Selain itu, siswa belajar mengetahui streotip negatif yang melekat pada agama tertentu dan bagaimana cara menghindari kekerasan yang berdampak buruk.
Contoh kegiatan tema Bhinneka Tunggal Ika:
– Mengajak siswa berdiskusi tentang isu-isu atau permasalahan keberagaman di Indonesia.
– Mengajak siswa mengenal apa saja kebiasaan agama teman sekelasnya yang berbeda dan cara menghormatinya.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Tema ini dibuat untuk mengatasi perundungan alias bullying yang belakangan marak terjadi di Indonesia. Harapannya pembelajaran dapat membangun kesadaran dan keterampilan siswa untuk memelihara kesehatan fisik dan mental sehingga dapat menghindari perundungan dan mengatasinya, baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Contoh kegiatan:
– Mengajak siswa membuat poster anti perundungan.
– Berdiskusi dengan siswa tentang apa saja yang masuk kategori perundungan dan cara melindungi diri.
5. Suara Demokrasi
Sesuai dengan namanya, tema ini bertujuan membangun dan menumbuhkan jiwa demokrasi dalam diri siswa.
Contoh kegiatan:
– Mengadakan pemilihan ketua kelas dan ketua organisasi di sekolah seperti pemilihan umum.
– Bermusyawarah saat akan menentukan aturan kedisiplinan dan sanksi yang ditetapkan.
6. Berekayasa Teknologi untuk Membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Tema ini bertujuan siswa bekerja sama untuk melatih daya pikir dan kreativitas, serta kemampuan empati terhadap masyarakat sekitarnya dengan membuat teknologi sederhana yang berdaya guna.
Contoh kegiatan:
– Membuat biopori sebagai salah satu teknologi sederhana mengatasi sampah dan mengatur penyerapan air.
– Belajar melakukan penjernihan air.
7. Kewirausahaan
Pada tema Kewirausahaan, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi potensi ekonomi lokal daerahnya serta masalah yang ada. Dengan demikian, empati siswa dapat meningkat dengan berusaha mencari solusi yang berkaitan dengan aspek sosial, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Contoh proyek penguatan profil dengan tema ini, antara lain:
– Mendaur ulang sampah anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
– Membuat kegiatan market days setiap hari tertentu di sekolah.
8. Keberkerjaan
Tema ini wajib bagi siswa SMK/MAK sesuai dengan kurikulum sekolah kejuruan.
Pelaksanaan tema bertujuan untuk membangun pemahaman peserta didik terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, dan kesiapannya.
Contoh kegiatan proyek, antara lain:
– Mengajak siswa untuk berdiskusi tentang pekerjaan yang diinginkannya di masa depan dengan merinci keahlian apa yang dimilikinya.
– Mengundang salah satu atau beberapa orang tua siswa dengan pekerjaan tertentu untuk bercerita cara mencapai pekerjaan yang dimilikinya.
9. Budaya Kerja
Budaya Kerja juga menjadi tema wajib untuk siswa SMK/MAK dengan tujuan melatih kesadaran sikap dan perilaku, serta membiasakan diri memiliki budaya kerja baik sesuai standar dunia kerja yang diperlukan.
– Siswa magang atau bekerja selama beberapa waktu di sebuah perusahaan untuk mengetahui budaya kerja di sana.
– Mengajak siswa berdiskusi tentang etos kerja, tata tertib, dan aturan dunia kerja dan bagaimana cara mewujudkannya.
Demikian tema dan contoh kegiatan proyek penguatan profil dalam pelajaran Pendidikan Pancasila. Di luar itu, masih banyak yang dapat sekolah dan guru persiapkan sesuai kebutuhan siswa. Semoga bermanfaat!